Top10 Master Online Populer di Kesehatan Masyarakat. Berkat kemajuan teknologi yang pesat, pembelajaran online adalah bagian dari penawaran kursus banyak institusi di seluruh dunia. Dari sertifikat, PhD, pembelajaran bahasa online yang berdampak, dan segala sesuatu di antaranya, belajar online tidak pernah semudah ini!
Dalam kegiatan belajar mengajar, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah "refleksi pembelajaran". Ya, pasalnya refleksi pembelajaran merupakan salah satu kegiatan pembelajaran dimana siswa memberikan umpan balik kepada guru dan terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Refleksi pembelajaran bisa dilakukan dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan yang dilakukan oleh siswa untuk guru dan guru untuk siswa, guna mengekspresikan kesan konstruktif, harapan, serta kritik terhadap proses kegiatan refleksi pembelajaran, diperoleh lah informasi positif dan negatif mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, serta bagaimana guru bisa meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut. Hasil refleksi pembelajaran juga bisa dijadikan sebagai bahan observasi untuk mengetahui sampai mana pencapaian kegiatan pembelajaran dan bisa memberikan kepuasan bagi pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa sehingga guru dan siswa juga bisa merasakan manfaat aktivitas ini. Bagi guru refleksi pembelajaran berguna untuk meninjau sebuah kelompok atau kelas untuk menggambarkan situasi atau kondisi dari sebuah kelas, serta guru bisa mengetahui potensi setiap individu dan siswa-siswi di kelas tersebut. Dengan begitu, guru dapat meningkatkan kegiatan evaluasi berlanjut dan manfaat refleksi pembelajaran bagi siswa yaitu untuk menyalurkan ungkapan proses pembelajaran yang sudah dilakukan, apakah sudah baik atau masih kurang. Hal ini dapat melatih kepercayaan diri siswa untuk mengungkapkan pendapat, serta memperbaiki kegiatan belajar sesuai dengan minat dan metode yang mereka mengetahui lebih lanjut, berikut ini merupakan informasi seputar tujuan, manfaat dan contoh refleksi Refleksi PembelajaranBerikut ini merupakan beberapa tujuan dilakukannya refleksi pembelajaran, yaituMengetahui minat para siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara pengukuran penerapan model, metode, strategi, dan teknik pembelajaran terhadap tingkat keberhasilan yang telah dilakukan oleh dan mengevaluasi apa yang guru telah lakukan dalam penyampaian materi dan penguasaan kelasMengetahui kebutuhan dan keinginan siswa sehingga guru dapat memperbaiki rancangan pembelajaran yang lebih baik untuk pembelajaran respon siswa dalam belajar dan penyampaian guru bisa memahami kelemahan atau kekurangan dari sebuah pembelajaran supaya lebih baik untuk guru dan juga akurasi sebuah model, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang telah diimplementasikan supaya bisa terus bisa membuat kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif dalam pembelajaran di kemudian Refleksi PembelajaranRefleksi pembelajaran Memberikan manfaat bagi guru maupun siswa. Berikut manfaatnyaManfaat bagi guruAktivitas refleksi berguna sebagai peninjauan pada kelas atau sebuah untuk menggambarkan situasi dan kondisi dari sebuah kelas, apa yang terjadi pada siswa dan masalah yang mereka memaksimalkan dan lebih menonjolkan potensi setiap siswa/individu dan sebuah meningkatkan kegiatan evaluasi terhadap kinerja guru yang berlanjut dan untuk menjalin komunikasi positif yang bersifat membangun antara siswa dan dapat memetakan siswa sesuai karakter dan daya tangkap mereka yang akan nantinya memudahkan dalam pembagian kelompok, pemberian materi, dan evaluasi bagi siswaBerguna menyalurkan aspirasi siswa dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung maupun telah bisa mengungkapkan proses pembelajaran yang telah dilakukan apakah berlangsung dengan baik atau akan mendapat kepuasan karena bisa mendapatkan sistem belajar yang mereka ruang ekspresi positif terhadap guru mengenai proses belajar mengajar bagi Meningkatkan Rasa Ingin Tahu SiswaRasa ingin tahu menjadi awal dari berkembangnya suatu pemikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu bagaimana cara meningkatkan rasa ingin tahu?Insani Miftahul JanahContoh Refleksi PembelajaranBerikut ini merupakan bentuk atau contoh refleksi pembelajaran yang bisa dilakukan di kelas, yaituRefleksi Materi PembelajaranSalah satu contoh dari refleksi pembelajaran yang paling umum adalah untuk mengulas kembali materi belajar yang telah dipelajari sebelumnya. Kegiatan ini biasanya dilakukan secara mandiri dengan membaca dari awal semua catatan yang berkaitan setelah itu memahami sekaligus mencatat poin-poin selesai mencatat baru bisa dilanjutkan dengan menjelaskan sendiri tanpa melihat buku di depan kaca atau orang lain untuk membantu menyimak. Cara ini dinilai mampu membuat siswa untuk tidak hanya sekedar menghafal, melainkan memahami dan bisa menjelaskan Manfaat Dari Yang Sudah DipelajariHal yang tidak kalah penting dalam bidang pelajaran selain kepandaian adalah membentuk karakter siswa. Penting sekali untuk melakukan refleksi pembelajaran dari segi manfaat usai mempelajari suatu materi yang didapatkan oleh siswa. hal ini secara tidak langsung mengajari siswa untuk berpikir kritis, out of the box, dan menciptakan pola pikir yang berkualitas..Banyak anak tumbuh pintar namun hanya mampu mengerjakan soal-soal atau materi yang mirip dengan apa yang telah diajari saja. Ketika diberikan sedikit modifikasi, maka cenderung mereka akan bingung bahkan tidak bisa Guru Menumbuhkan Kemandirian Siswa saat Belajar di KelasKemandirian adalah suatu hal atau keadaan yang bisa berdiri sendiri tanpa bergantung dengan orang SupiniRefleksi Rencana untuk Meningkatkan Belajar KedepannyaRefleksi pembelajaran untuk berikutnya yaitu merencanakan perilaku belajar di hari-hari kedepan berguna untuk mengubah kebiasaan buruk dalam belajar. Sebelumnya, harus diketahui kesalahan dan apa yang bisa menghambat siswa ada kemauan dan niat siswa untuk mengubah sifat-sifat buruk tersebut. Untuk mengurangi intensitas perilaku buruk, maka harus diganti dengan cara positif. Nantinya hal ini akan berdampak pada kualitas belajar ke Metode BelajarPastinya, antara tiap siswa punya level pemahaman yang berbeda-beda. Karena itulah satu metode yang diterapkan di sekolah lalu digunakan untuk belajar banyak siswa dinilai kurang menggunakan metode belajar yang sama untuk semua siswa, akan ada siswa yang bisa tertinggal karena tidak mampu mengikuti metode belajarnya. Inilah pentingnya melakukan refleksi pada setiap siswa untuk melihat apakah ada kesulitan melaksanakan metode belajar yang Secara LisanRefleksi yang paling mudah dilakukan ini bisa dilakukan secara sering. Refleksi ini dilakukan dengan memberi pertanyaan secara langsung kepada siswa untuk dimintai pendapat yang diberikan kepada siswa bisa tentang pendapat siswa terhadap suasana selama kegiatan belajar mengajar, pemahaman materi, atau keadaan kelas. Berikan juga pertanyaan supaya mereka memberi feedback kepada guru, misalnya tentang cara guru mengajar atau kritik dan saran supaya meningkatkan kinerja dengan Jurnal PembelajaranRefleksi ini dilakukan dan ditulis oleh guru yang bersangkutan. Dengan menulis jurnal, maka bisa menjadi bahan evaluasi guru di akhir semester yang nantinya akan membantu untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Jurnal ini dapat digunakan untuk menganalisis proses belajar dan rencana yang akan diambil untuk mengatasi beberapa hal mengenai refleksi pembelajaran mulai dari manfaat, tujuan dan contohnya. Sangat penting untuk melakukan refleksi pembelajaran agar bisa menciptakan kegiatan belajar lebih baik kedepannya.
Metodepembiasaan diri pengalaman. Tehnik memilih metode dan tehnik pembelajaran PAI. Hal yang pentingan harus dipahami bahwa pemilihan satu metode dan penggunaan satu media tidak mungkin dapat mencapai semua tujuan. Jadi antara satu metode dan yang lain begitu juga dengan media harus saling melengkapi.
Jakarta Tujuan pembelajaran sangat penting dalam proses belajar-mengajar. Tujuan pembelajaran atau instructional objective adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang ingin dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Hal ini biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Wawancara Eksklusif Bank Dunia Antara Karakter Indonesia dan Pendidikan Finlandia Dosen Psikologi UMB Pendidikan Harus Kembangkan Kompetensi dan Karakter Tujuan Pendidikan Nasional Menurut Undang-Undang, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Penyusunan tujuan pembelajaran sangat penting artinya dalam rangkaian pengembangan desain pembelajaran. Hal ini nantinya akan menjadi acuan dalam menentukan jenis materi pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Rabu 7/10/2020 tentang tujuan Tujuan Pembelajaran Menurut AhliTujuan Pembelajaran FananiPengertian tujuan pembelajaran menurut para ahli dapat dijadikan patokan dalam memahaminya. Seperti yang telah disebutkan Menurut David E. Kapel dan Edward L. Dejnozka, tujuan pembelajaran merupakan sebuah deklarasi yang detail yang dikemukakan dalam sikap dan dimanifestasikan dalam bentuk tulisan agar bisa dicerna dengan baik dan bisa menjadi hasil yang diinginkan. Sedangkan, Henry Ellington 1984 dan Fred Percival menyatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deklarasi yang jelas dan memperlihatkan penampilan atau skill dari siswa yang bisa diraih dalam aktivitas pembelajaran. Selain itu, Robert F Mager, menyebutkan tujuan pembelajaran merupakan sikap yang akan meraih suatu kompetensi yang telah dicanangkan. Sikap yang dimaksud adalah fakta yang abstrak maupun konkret. Langkah berikutnya tujuan pembelajaran diimplementasikan secara global di tahun 1971 termasuk di Pembelajaran. Credit Tujuan Pembelajaran Penyusunan tujuan pembelajaran sangatlah penting dalam rangkaian pengembangan desain pembelajaran. Pada tahap ini, kamu akan menentukan tujuan pembelajaran yang menjadi acuan untuk menentukan jenis materi pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas, pembelajaran akan menjadi kegiatan tanpa arah, tanpa fokus, dan menjadi tidak efektif. Manfaat Tujuan Pembelajaran Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata 2002 mengidentifikasi 4 empat manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu 1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri; 2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; 3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; 4. Memudahkan guru mengadakan penilaian. Komponen Penulisan Tujuan Pembelajaran Terdapat beberapa komponen penting dalam menulis format tujuan pembelajaran. Berikut diantaranya 1. Mengungkapkan sesuatu yang memang harus dilaksanakan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung dan memberikan pemberitahuan berupa apa saja keterampilan atau kemampuan yang harus dikuasainya. 2. Adanya panduan berupa masalah atau hambatan yang bisa muncul saat pembelajaran dilaksanakan 3. Adanya panduan yang jelas tentang parameter rendah dan tinggi suatu tujuan pembelajaran Tujuan PembelajaranIlustrasi siswa/siswi sekolah. Foto IstimewaRanah Kognitif Pada ranah ini tujuan pembelajaran membicarakan tentang aktivitas intelektual yang bermuara dari level pengetahuan hingga ke level atas yaitu evaluasi. Pada ranah kognitif ini terdapat enam level. Berikut urutan level kognitif yang perlu diketahui Level Knowledge Pengetahuan. Siswa dituntut untuk bisa mengingat atau menghafal suatu materi pelajaran. Selain itu siswa akan ditantang untuk bisa menjelaskan kembali pengetahuan yang sudah diterima sebelumnya. Level Comprehension Pemahaman. Siswa diharuskan untuk bisa melakukan tafsiran, mengartikan, menerjemahkan dan menjelaskan dengan cara mereka sendiri mengenai pengetahuan yang sudah pernah diterima sebelumnya. Level Application Penerapan. Menguji keahlian siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk tujuan menyelesaikan masalah yang ada dalam soal maupun kehidupan nyata. Level Analysis Analisis. Kemampuan siswa dalam mempraktekan segala pengetahuan yang diraih untuk membuat solusi dari kehidupan sehari hari. Level Synthesis Sintesis. Keahlian siswa untuk bisa menghubungkan dan memadukan berbagai komponen dan aspek dari pengetahuan untuk dijadikan sebuah pengetahuan baru. Level Evaluation Evaluasi. Keahlian siswa untuk menciptakan prediksi atau keputusan dari sebuah persoalan atau pengetahuan yang telah dipunya. Ranah Afektif Sikap dan Perilaku Ranah afektif memiliki hubungan dengan perilaku, minat, penghargaan dan adaptasi mental sosial. Berikut urutan level afektif yang perlu diketahui Kemauan Menerima. Kemauan untuk bisa mengamati suatu fenomena dan mampu menerima secara lapang, seperti kemauan menerima pendapat orang lain. Kemauan Menanggapi. Ketika siswa ikut serta secara aktif dalam acara tertentu, yang lebih condong pada perilaku inisiatif. Berkeyakinan. Penerimaan siswa terhadap sistem nilai tertentu dalam diri personal masing masing. Penerapan Karya. Pengakuan siswa pada sistem nilai yang bersifat subyektif pada sebuah karya. Contohnya adalah kesadaran pada hak dan kewajiban. Ketekunan dan Ketelitian. Siswa yang telah mempunyai sistem nilai akan bisa berkomitmen tentang apa yang sudah diyakini tentang sistem nilai tersebut. Ini bisa terlihat bila siswa telah bisa berperilaku objektif pada setiap hal. Ranah Psikomotor Pada ranah ini tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan skill atau keterampilan yang memiliki karakter konkret, fisik atau motorik. Berikut urutan level psikomotor yang perlu diketahui Persepsi. Hal yang berhubungan dengan cara pemakaian indra saat melaksanakan suatu aktivitas. Kesiapan. Hal yang berkaitan dengan kesanggupan dalam melaksanakan sesuatu hal, seperti kesiapan fisik, pikiran, hingga mental. Mekanisme. Aktivitas yang berhubungan dengan performa respon dalam sebuah habit kebiasaan. Ini bisa dilihat saat seseorang bisa menampilkan performa pada bidang keahlian tertentu yang bersifat spesifik. Respons Terbimbing. Berkaitan dengan cara menduplikasi atau meniru suatu aksi dari orang lain. Dan melakukan aksi tersebut secara identik. Kemahiran. Tingkatan ini berhubungan dengan keterampilan pada kinerja gerakan motorik. Adaptasi. Berkaitan dengan skill yang telah ada dan berkembang pada masing masing personal. Sehingga individu tersebut bisa mentransformasikan setiap gerakan yang ada dengan keadaan atau kondisi tertentu. Originasi. Berhubungan dengan metode untuk membuat gerakan baru yang diadaptasi sesuai pada kondisi tertentu. Itulah beberapa klasifikasi pada tujuan pembelajaran yang harus kamu pahami. Jadi, tujuan pembelajaran ini sangatlah penting untuk pendidikan, dan tidak bisa dibuat secara sembarangan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. MenurutTarmudji (1998), pengembangan diri adalah mengembangkan bakat yang dimiliki, mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa percaya diri, menjadi kuat dalam menghadapi percobaan, dan menjalani hubungan yang baik dengan sesamanya. Menurut DEPAG (2005), pengembangan diri adalah proses pembentukan sikap dan perilaku yang
Pembelajaran aktif active learning adalah metode atau strategi belajar yang melibatkan siswa secara langsung dalam berinteraksi, menyelidiki, menyelesaikan masalah dan menyimpulkan pemahaman diri. Melalui pembelajaran aktif, guru akan mengondisikan siswa untuk selalu mengalami pengalaman belajar yang lebih bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dilakukan selama proses aktif dikembangkan dari pernyataan seorang filsuf dari Tiongkok, yaitu Confucius. Pernyataan tersebut adalah "Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya kerjakan, saya pahami". Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti siswa mendominasi aktivitas pembelajaran. Siswa secara aktif menggunakan otak mereka baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang siswa pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan aktif merupakan usaha untuk memperkuat dan memperlancar respon peserta didik dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran aktif proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan dan tidak menjadi hal yang membosankan. Pada pembelajaran aktif terjadi aktivitas berbicara dan mendengar, menulis, membaca, dan refleksi yang menggiring peserta didik ke arah pemaknaan. Peserta didik akan berusaha mengenali isi pelajaran, ide-ide, dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang sedang dipelajari. Dalam pembelajaran aktif, guru lebih berperan sebagai fasilitator daripada pemberi Pembelajaran Aktif Berikut ini definisi dan pengertian pembelajaran aktif active learning dari beberapa sumber buku Menurut Amri 2015, pembelajaran aktif adalah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang melibatkan para pelajar dalam melakukan suatu hal dan memikirkan apa yang sedang mereka lakukan. Pembelajaran aktif itu diturunkan dari dua asumsi dasar, yaitu belajar pada dasarnya adalah proses yang aktif, dan orang yang berbeda, belajar dalam cara yang berbeda pula. Menurut Silberman 2010, pembelajaran aktif adalah kegiatan belajar yang lebih mengajak peserta didik untuk terlibat secara langsung melalui pengalaman nyata daripada konsep atau sekedar teori. Disebut belajar aktif apabila pelajar senang untuk mencari sesuatu yang dapat ditunjukkan dengan menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan. Menurut Suyadi 2013, pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antar siswa ataupun siswa dengan guru dalam proses pembelajaran. Menurut Soegeng 2012, pembelajaran aktif adalah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam melakukan suatu hal dan memikirkan apa yang sedang siswa Zaini, Munthe dan Aryani 2002, pembelajaran aktif adalah proses belajar dimana siswa mendapat kesempatan untuk lebih banyak melakukan aktivitas belajar, berupa hubungan interaktif dengan materi pelajaran sehingga terdorong untuk menyimpulkan pemahaman dari pada hanya sekedar menerima pelajaran yang diberikan. Menurut Warsono dan Hariyanto 2012, pembelajaran aktif adalah metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengondisikan siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama dan Ciri Pembelajaran Aktif Menurut Suyadi 2013, pembelajaran aktif memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakan dengan pembelajaran lainnya, yaitu sebagai berikut Menekankan pada proses pembelajaran, bukan pada penyampaian materi oleh guru. Proses ini merupakan upaya menanamkan nilai kerja keras kepada siswa. Proses pembelajaran tidak lagi sekedar transfer of knowledge atau transfer ilmu pengetahuan, melainkan lebih kepada transfer of values atau transfer nilai. Nilai yang dimaksud di sini yaitu nilai-nilai karakter secara luas, salah satunya adalah rasa ingin tahu. Siswa tidak boleh pasif, tetapi harus aktif mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Aktif dalam konteks ini merupakan upaya penanaman nilai tanggung jawab, dimana siswa harus mempraktikkan bahkan membuktikan teori yang dipelajari, tidak sekedar pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran. Dalam hal ini peserta didik berhak menerima materi pelajaran yang dipandang selaras dengan pandangan hidupnya atau menolak materi pelajaran yang tidak sesuai dengan pandangan hidupnya. Pola pembelajaran ini merupakan proses pembentukan sikap secara matang. Siswa lebih banyak dituntut berpikir kritis, menganalisis dan melakukan evaluasi daripada sekadar menerima teori dan menghafalnya. Umpan balik dan proses dialektika yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. Pembelajaran yang dialogis, secara tidak langsung membentuk karakter siswa yang demokratis, pluralis, menghargai perbedaan pendapat, inklusif, terbuka dan humanitas menurut Effendi 2013, ciri-ciri pembelajaran aktif adalah sebagai berikut Situasi kelas menantang peserta didik melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi terkendali. Pendidik tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak memberikan rangsangan berpikir kepada peserta didik untuk memecahkan masalah. Pendidik menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi peserta didik,bisa sumber tertulis, sumber manusia, misalnya peserta didik itu sendiri menjelaskan permasalahan kepada peserta didik lainnya, berbagai media yang diperlukan, alat bantu pengajaran, termasuk pendidik sendiri sebagai sumber belajar. Kegiatan belajar peserta didik bervariasi, ada kegiatan yang sifatnya bersama-sama dilakukan oleh semua peserta didik, ada kegiatan belajar yang dilakukan secara kelompok dalam bentuk diskusi dan ada pula kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh masing-masing peserta didik secara mandiri. Penetapan kegiatan belajar tersebut diatur oleh guru secara sistematik dan terencana. Pendidik menempatkan diri sebagai pembimbing semua peserta didik yang memerlukan bantuan manakala mereka menghadapi persoalan belajar. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku terikat dengan susunan yang mati, tapi sewaktu-waktu diubah sesuai dengan kebutuhan peserta tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai peserta didik tapi juga dilihat dan diukur dari segi proses belajar yang dilakukan keberanian peserta didik mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau pernyataan gagasannya, baik yang diajukan kepada pendidik maupun kepada peserta didik lainnya dalam pemecahan masalah senantiasa menghargai pendapat peserta didik terlepas dari benar atau salah. Bahkan pendidik harus mendorong peserta didik agar selalu mengajukan pendapatnya secara Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif pada prinsipnya sama dengan CBSA Cara Belajar Siswa Aktif atau ALIS Active Learning In School. Adapun prinsip-prinsip dalam pembelajaran aktif yaituPrinsip melakukan, yang dalam CBSA disebut belajar sambil bekerja, pada dasarnya pembelajaran itu harus membuat peserta didik berbuat sesuatu, bukan tinggal diam, berpangku tangan. Prinsip menggunakan semua alat indra panca indra, bahwa dalam pembelajaran hendaknya mengaktifkan semua alat indra untuk memperoleh informasi atau pengetahuan. Dengan mengerahkan semua indra sejauh mungkin peserta didik akan memperoleh pengetahuan atau informasi yang lebih mengesankan, bukan sekedar hafalan, dan tidak mudah untuk dilupakan. Prinsip eksplorasi lingkungan, bahwa pembelajaran aktif memanfaatkan lingkungan sebagai sarana media atau sumber belajar. Lingkungan itu dapat berupa objek benda-benda, tempat situasi dan kondisi, kejadian atau peristiwa dan ide atau aktivitas pembelajaran yang khas dan hanya terjadi di dalam pembelajaran aktif antara lain yaitu sebagai berikut Pengamatan terhadap beberapa model atau contoh yang memberikan kesempatan pada siswa untuk melihat dan mengetahui. Refleksi yang dilakukan dengan cara mengungkapkan pengalaman kepada teman dan guru potensial mengundang dialog di dalam kelas sehingga memungkinkan muncul pengalaman atau pengetahuan masalah yang disajikan memungkinkan siswa berada di dalam kondisi higher-order melatih siswa untuk menganalisis, menilai, membandingkan, dan memecahkan masalah adalah metode belajar kooperatif dan explanation adalah suatu proses menjelaskan mengenai pemahaman siswa, baik kepada temannya maupun guru memungkinkan terjadinya pemahaman yang lebih kuat. Vicarious learning yang diperoleh pada saat siswa menyaksikan perdebatan mengenai topik Metode Pembelajaran Aktif Terdapat berbagai jenis metode pembelajaran aktif yang dapat digunakan di dalam kelas, antara lain yaitu sebagai berikuta. Think-Pair-Share Pada metode ini siswa diberi pertanyaan atau soal untuk dipikirkan sendiri kurang lebih 2-5 menit think, kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan jawaban atau pendapatnya dengan teman yang duduk di sebelahnya pair. Setelah itu pengajar dapat menunjuk satu atau lebih siswa untuk menyampaikan pendapatnya atau pertanyaan atau soal itu di depan kelas share. Teknik ini dapat dilakukan setelah menyelesaikan pembahasan satu topik, misalkan setelah 10-20 menit belajar biasa. Setelah selesai kemudian dilanjutkan dengan membahas topik berikutnya untuk kemudian dilakukan cara ini kembali setelah topik tersebut selesai Collaborative Learning Groups Kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang dapat bersifat tetap sepanjang semester atau bersifat jangka pendek untuk satu pertemuan. Untuk setiap kelompok dibentuk ketua kelompok dan penulis. Kelompok diberikan tugas untuk dibahas bersama di mana sering kali tugas ini berupa pekerjaan rumah yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Tugas yang diberikan kemudian harus diselesaikan bisa dalam bentuk makalah maupun catatan Student-led Review Session Teknik ini menekankan kepada peran pengajar yang digantikan oleh siswa. Pengajar hanya bertindak sebagai narasumber dan fasilitator. Teknik ini dapat digunakan pada sesi review terhadap materi belajar. Pada bagian pertama dari belajar, kelompok-kelompok kecil siswa diminta untuk mendiskusikan hal-hal yang dianggap belum dipahami dari materi tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa yang lain menjawabnya. Kemudian pada bagian kedua kegiatan ini dilakukan untuk seluruh kelas. Proses ini dipimpin oleh siswa dan pengajar lebih berperan untuk mengklarifikasi hal-hal yang menjadi bahasan dalam proses pembelajaran Active debate debat aktif Strategi ini mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau peserta didik diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan, terutama kalau peserta didik diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri. Strategi ini dapat diterapkan kalau guru hendak menyajikan topik yang menimbulkan pro-kontra dalam mengungkapkan argumentasinya. Banyak kecakapan hidup yang dapat dilatih dengan strategi ini antara lain kemampuan berkomunikasi dan mengomunikasikan gagasannya kepada orang Poster comment mengomentari gambar Strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk memunculkan ide apa yang terkandung dalam suatu gambar. Gambar tersebut tentu saja berkaitan dengan pencapaian suatu kompetensi dalam pembelajaran. Dengan strategi ini peserta didik diharapkan dapat memberi masukan berupa pendapat/ide yang bervariasi karena setiap pikiran manusia itu berbeda-beda, dengan berbagai macam pendapat dari peserta didik tersebut akan dapat ditarik benang merahnya tentang inti pokok dari materi yang Role Playing atau bermain peran Bermain peran adalah strategi pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role play misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul di Jigsaw Jigsaw adalah strategi kerja kelompok yang terstruktur didasarkan pada kerja sama dan tanggung jawab. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dan setiap peserta didik memikul suatu tanggung jawab yang signifikan dalam Reading Guide penuntun bacaan Strategi ini digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan cara membaca suatu teks bacaan buku, majalah, koran dan lain-lain sesuai dengan materi Card Sort menyortir kartu Card Sort adalah strategi yang digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam Concept Mapping peta konsep Suatu cara yang digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik untuk membuat konsep atau kata-kata kunci dari suatu pokok persoalan sebagai rumusan inti Information Search mencari informasi Information Search adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik maupun peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi jawabannya lewat membaca untuk menemukan informasi yang Demonstration demonstrasi Suatu presentasi yang dipersiapkan dengan hati-hati untuk memperlihatkan bagaimana berperilaku atau menggunakan suatu prosedur atau alat. Presentasi dilengkapi dengan penjelasan lisan dan atau alat visual, ilustrasi dan dan Kekurangan Pembelajaran Aktif Setiap metode pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu juga dengan strategi pembelajaran aktif. Menurut Suyadi 2013, kelebihan dan kekurangan pembelajaran aktif antara lain yaitu sebagai berikuta. Kelebihan Kelebihan atau keunggulan strategi pembelajaran aktif adalah Siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, sehingga materi sesulit apapun siswa tidak akan merasa sulit. Aktivitas yang ditimbulkan dalam active learning dapat meningkatkan daya ingat peserta didik, karena gerakan dapat mengikat daya ingat pada memori jangka panjang. Active learning dapat memotivasi siswa lebih maksimal sehingga dapat menghindarkan siswa dari sikap malas, mengantuk, Kekurangan Kekurangan atau kelemahan strategi pembelajaran aktif adalahSuasana gaduh di kelas akibat dari aktivitas yang ditimbulkan oleh active learning justru sering kali dapat mengacaukan suasana pembelajaran. Konsep pembelajaran aktif active learning menyenangkan juga dapat membuat siswa lebih cenderung hanya untuk bermain dan melupakan tugas utamanya untuk PustakaAmri, Sofan. 2015. Implementasi Pembelajaran Aktif dalam Kurikulum 2013. Jakarta Prestasi Melvin L. 2010. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung Nuansa 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung Remaja Ysh. 2012. Pengembangan Sistem Pembelajaran. Semarang IKIP PGRI Semarang H., Munthe, B., Aryani, 2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta CTSD Inastitut Agama Islam Negeri Sunan dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung Remaja M. 2013. Integrasi Pembelajaran Active Learning dan Internet-Based Learning dalam Meningkatkan Keaktifan dan Kreativitas Belajar. Jurnal Pendidikan Islam.
dasaruntuk membimbing Anda dalam mempraktekkan kemampuan mengajar melalui pendekatan atau model pembelajaran mikro. 3. Tujuan dan manfaat pembelajaran mikro. yaitu membahas dan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan beberapa manfaat yang akan diperoleh melalui pembelajaran mikro bagi penyiapan dan peningkatan profesionalisme guru.
Bapak/Ibu guru mungkin bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan Alur Tujuan Pembelajaran ATP dalam Kurikulum Merdeka? Alur Tujuan Pembelajaran adalah serangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis dalam suatu fase pembelajaran. Dengan adanya Alur Tujuan Pembelajaran ini, dapat memudahkan siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Lantas, bagaimana cara menyusun ATP Kurikulum Merdeka ini? Apa saja prinsip-prinsip yang harus diperhatikan? Apa perbedaan alur tujuan pembelajaran dengan tujuan pembelajaran? Berikut ulasan selengkapnya. Pengertian Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Mengutip dari Ruang Kolaborasi Kemendikbud, Alur Tujuan Pembelajaran adalah angkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Susunan dalam ATP Kurikulum Merdeka ini dibuat secara linear sesuai dengan urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka ini sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yaitu untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. Selain itu, Alur Tujuan Pembelajaran juga bertujuan untuk membantu siswa dalam mencapai Capaian Pembelajaran secara bertahap. Perlu diketahui bahwa guru memiliki kebebasan dalam menyusun ATP Kurikulum Merdeka sendiri sehingga alur yang dihasilkan antara satu guru dengan guru yang lain tentu berbeda, meskipun keduanya sama-sama mengajar di fase yang sama. Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran Dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat merancang sendiri berdasarkan Capaian Pembelajaran CP, mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, atau menggunakan contoh yang disediakan pemerintah. Jika guru memilih merancang sendiri Alur Tujuan Pembelajaran ini, maka ada tujuh prinsip yang harus diperhatikan, yaitu 1. Sederhana dan Informatif Alur Tujuan Pembelajaran yang disusun harus dapat dipahami oleh guru sebagai pihak yang merancang ATP maupun pembaca. Oleh karena itu, agar ATP Kurikulum Merdeka lebih mudah dipahami, Bapak/Ibu guru dapat menggunakan istilah atau terminologi yang umum digunakan, serta tidak mengandung makna yang ambigu. Jika menggunakan istilah khusus, Bapak/Ibu guru dapat mencantumkan penjelasannya dalam bentuk glosarium. 2. Esensial dan Kontekstual Alur Tujuan Pembelajaran juga harus memuat aspek pembelajaran yang paling mendasar atau penting, yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Ketersediaan pengalaman belajar yang sejalan dengan lingkungan sekitar atau kehidupan di dunia nyata juga perlu dipertimbangkan. Dengan begitu, siswa lebih mudah dalam mengimplementasikan pembelajaran yang diperolehnya. 3. Berkesinambungan Berkesinambungan artinya, adanya keterkaitan antarfase dan antar tujuan dan merupakan pencapaian yang disusun secara berurutan, sistematis, dan berjenjang agar dapat memperoleh Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran. Selain itu, ATP juga harus disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. 4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi Ada tiga aspek kompetensi yang harus dioptimalkan pada siswa, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengoptimalan ketiga aspek kompetensi ini harus selaras dengan tahapan kognitif siswa yang terdiri dari kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, serta dimensi pengetahuan faktual – konseptual – prosedural – metakognitif. Tak hanya aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa saja, pengoptimalan juga perlu dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup, seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif, serta dimensi Profil Pelajar Pancasila yang terdiri enam dimensi, yakni beriman, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif. 5. Merdeka Belajar Merdeka belajar adalah prinsip utama yang harus dipahami guru dalam penyusunan ATP Kurikulum Merdeka. Merdeka belajar sendiri berarti Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung jawab secara moral. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan mempertimbangakn keunikan yang dimiliki setiap siswa, mulai dari kecepatan belajar, gaya, dan minat siswa. Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 6. Operasional dan Aplikatif Perumusan ATP harus dapat memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran serta penilaian secara utuh. Dengan begitu, ATP dapat menjadi landasan operasional yang aplikatif dalam merancang modul ajar. 7. Adaptif dan Fleksibel Alur Tujuan Pembelajaran yang disusun juga harus adaptif dan fleksibel. Ini artinya, ATP dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, siswa, dan satuan pendidikan dengan mempertimbangkan alokasi waktu dan keterkaitan antarmata pelajaran, serta ruang lingkup pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler. Sebagai tambahan, guru juga perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut ini Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian goals, bukan objectives. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, apabila guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu fase. Contoh kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase kecuali pendidikan khusus. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan misal matematik realistik. Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya terlebih dahulu, baru proses berpikirnya misalnya, menguraikan dari elemen menjadi tujuan pembelajaran sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke intinya untuk guru. Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf untuk menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang tidak meminta guru untuk memilih. Apabila sebenarnya urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran pedagogi. Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Menyusun ATP Selain sepuluh prinsip tersebut, guru juga perlu memperhatikan beberapa hal penting ini saat menyusun ATP Kurikulum Merdeka, antara lain Kemampuan prasyarat yang perlu dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi pada Capaian Pembelajaran. Cakupan dan keluasan Tujuan Pembelajaran TP. Tujuan Pembelajaran ini sebaiknya dibuat sespesifik mungkin. Jika terlalu umum, guru dapat memecahnya menjadi ke dalam beberapa TP. Keterkaitan antar TP. Guru harus memperhatikan apakah materi pada sebuah TP sudah cukup didukung oleh materi pada TP yang lain. Selain itu, guru yang menyusun ATP Kurikulum Merdeka sendiri juga harus memperhatikan, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur sequence yang berurutan secara sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase. ATP juga perlu disusun secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran Berikut adalah cara menyusun Alur Tujuan Pembelajaran yang diturunkan dari Capaian Pembelajaran. Pahami rasional, karakteristik mata pelajaran, dan tujuan mata pelajaran terlebih dahulu yang terdapat pada Capaian Pembelajaran. Setelah itu, guru dapat menguraikan Capaian Pembelajaran berdasarkan konten atau materi esensial dan kompetensi setiap elemen mata pelajaran. Lakukan analisis kompetensi setiap elemen yang terdapat pada setiap mata pelajaran dalam satu fase tersebut. Misalnya, salah satu elemen dalam pelajaran PPKn fase D adalah Pancasila, kompetensi yang diharapkan dari elemen tersebut berkaitan dengan pemahaman filosofi terkait Pancasila. Langkah selanjutnya adalah membagi kompetensi-kompetensi pada Capaian Pembelajaran ke dalam jenjang kelas satu fase dan alokasi waktunya untuk membentuk sebuah ATP. Perhatikan total alokasi waktu dalam satu tahun dan elemen-elemen pada mata pelajaran saat menentukan alokasi waktu. Selanjutnya, merumuskan TP untuk mencapai kompetensi akhir. Menentukan ruang lingkup materi dan rencana asesmen. Menentukan metode pengajaran yang akan digunakan. Misalnya, pada pelajaran PPKn, metode pengajaran yang digunakan adalah pengamatan, diskusi, dan penampilan drama. Perlu diketahui, dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran PAUD, disesuaikan dengan laju perkembangan anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai Capaian Pembelajaran. Contoh ATP Kurikulum Merdeka Agar Bapak/Ibu guru semakin paham mengenai ATP dalam Kurikulum Merdeka ini, yuk perhatikan contoh ATP berikut ini. Contoh ATP SD Image resource Contoh ATP SMP Image resource Contoh ATP SMA Image resource Demikian pembahasan mengenai Alur Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat!
kolaborasicooperative learning dengan metode herbart dalam meningkatkan pemahaman pembelajaran imla' di kelas vii a madrasah tsanawiyah negeri pundong bantul tahun ajaran 2012/2013 skripsi diajukan kepada fakultas tarbiyah dan keguruan upaya peningkatan ketrampilan berbicara dalam pembelajaran bahasa arab melalui metode langsung di kelas
Memperoleh imu yang bermanfaat, serta mendapatkan pengetahuan serta evaluasi mengenai daya pikir membantu, semangat belajarnya Kita akan mendapatkan ilmu yang bermafaat,maaf kalau salah

pembelajaran Kedua hal ini diperoleh melalui data survei yang akan dilakukan di sekolah-sekolah SMP Kabupaten Kolaka dan Kota Kendari sebagai representasi sekolah-sekolah SMP Propinsi Sulawesi Tenggara. Pengkajian tentang kesiapan SMP dalam hal pembelajaran berbasis TIK, meliputi ketersediaan sarana penunjang pembelajaran TIK seperti

Wikiedukasi - Artikel soal Strategi Pembelajaran Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor, Macam, Contoh bisa Anda baca di sini secara keseluruhan. – Halo apa kabar semuanya, semoga sehat selalu ya. Pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang Strategi Pembelajaran secara lengkap, seperti menjelaskan Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor yang mempengaruhi, macam-macam dan juga Contohnya. Simak sampai tuntas ya! Strategi pembelajaran menjadi salah satu hal yang mesti dicermati Guru untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien, selain itu strategi pembelajaran juga merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Strategi mengajar merupakan cara guru memilih pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan pada siswa. Strategi mengajar merupakan proses yang tidaklah mudah bagi para guru untuk menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Para guru seringkali memilih metode pembelajaran dengan mengacu pada pendekatan beberapa teori belajar. Salah satu teori belajar yang sering digunakan adalah teori belajar yang berkaitan dengan kecerdasan bukan berasal dari latar belakang siswa seperti teori belajar yang berkaitan dengan kecerdasan emosional yang diusahakan agar menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi tantangan. Guru telah berusaha keras mengajarkan materi selama ini, tetapi masih banyak siswa yang sering gagal, apalagi siswa yang berada di tingkat yang paling rendah. Salah satu dari sebab adalah kurangnya strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi tersebut dapat dikatakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi kepada siswa. Dengan menentukan strategi yang baik, guru dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas dalam proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran yang harus dijalankan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran. Bisa juga dikatakan suatu visi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yang harus dijadikan acuan dalam mengajukan berbagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran agar tujuan pembelajaran tersebut bisa tercapai. Baca juga Pembelajaran Daring Pengertian, Manfaat, Model, Kelebihan, Kekurangan, Proses Pelaksanaannya Baca Cepat1 Pengertian Strategi Pembelajaran2 Tujuan Strategi Pembelajaran3 Manfaat Strategi Pembelajaran4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi5 Macam-Macam Strategi pembelajaran6 Contoh Strategi Pembelajaran7 Bagaimana cara memilih atau menetapkan Strategi Pembelajaran?8 Kesimpulan Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam membimbing, mengarahkan dan mengawasi proses pembelajaran agar dapat membawa siswa pada tingkat pencapaian yang diharapkan dan didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain strategi pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru untuk mengajar, yang mencakup cara-cara untuk mengajar, cara-cara untuk mengawasi dan membimbing, cara menggunakan bahan atau sumber belajar, serta cara-cara untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Ini juga merupakan salah satu komponen penting dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat penting yaitu melibatkan guru dan siswa secara aktif dalam menentukan unsur-unsur pembelajaran yang diperoleh siswa. Guru dan siswa harus bisa bekerjasama dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam konsep pembelajaran berbasis kompetensi individu, guru dan siswa harus melakukan berbagai macam proses untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi Pembelajaran digunakan untuk menggambarkan suatu mekanisme pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran agar tujuan dapat dicapai dengan baik. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, maka kita perlu menyusun strateginya. Tujuan Strategi Pembelajaran Tujuan strategi pembelajaran adalah memberikan informasi kepada peserta didik tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses pembelajaran. Selain itu juga, memberikan gambaran kepada peserta didik tentang tahapan-tahapan yang perlu dilalui dalam suatu proses pembelajaran. Tujuan strategi pembelajaran dibedakan menjadi 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap Perancanaan. Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum menjalankan suatu kegiatan. Perencanaan merupakan hal yang penting dalam suatu kegiatan karena perencanaan membantu melakukan suatu kegiatan secara efektif. Dalam perencanaan ini ditentukan persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalankan kegiatan. Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Tahap perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Dalam suatu proses pembelajaran, tahap perencanaan menjadi bagian yang sangat penting karena dalam tahap perencanaan inilah yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Tahap perencanaan dalam suatu proses pembelajaran, menurut Mulyasa 2013 25, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menentukan tujuan pembelajaran, memilih metode pembelajaran, menentukan tahapan-tahapan pembelajaran, dan memberikan motivasi kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tahap Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dalam strategi pembelajaran adalah suatu tahapan yang diarahkan untuk membantu setiap orang yang terlibat di dalamnya mendapatkan informasi yang diperlukan sebagai perangkat awal untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. Bisa juga dikatakan sebagai tahap awal dari tahap pelaksanaan taktik pembelajaran. Tahap pelaksanaan dalam strategi pembelajaran bisa berfungsi sebagai pemecahan masalah ataupun sebagai penyusunan suatu konsep. Guru kelas yang telah membuat program pembelajaran harus memahami tahap-tahap yang akan dilalui dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tahap pelaksanaan strategi pembelajaran diantaranya pemilihan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik, pemilihan metode, media pembelajaran dan bahan ajar, pemilihan alat dan sumber belajar, pemilihan waktu dan tempat pembelajaran. Sedangkan memeriksa keaktualan suatu strategi pembelajaran, memantau dan mengevaluasi serta mengadakan perbaikan atau modifikasi metode pembelajaran, dan mengembangkan strategi pembelajaran merupakan tahap evaluasi yang kan dilakukan pada langkah selanjutnya. Tahap Evaluasi. Tahap evaluasi dalam strategi pembelajaran merupakan suatu tahapan yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena pada tahap ini akan diperoleh informasi terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu proses pembelajaran. Dengan adanya evaluasi akan membuat pelaksanaan pembelajaran lebih mudah. Terlebih lagi dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan oleh guru, peserta didik, dan orang lain yang berkepentingan. Namun apabila evaluasi dilakukan oleh orang lain, bukan oleh peserta didik, maka evaluator harus memahami kebutuhan peserta didik. Tahap evaluasi merupakan salah satu tahapan yang penting dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempertimbangkan apakah proses pembelajarannya berjalan dengan terarah sehingga efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap evaluasi juga membantu guru mengetahui apakah peserta didik telah mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan dalam menguasai materi yang telah dipelajari. Manfaat Strategi Pembelajaran Kompetensi guru memegang peranan yang sangat penting dalam upaya menciptakan suasana belajar yang kondusif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikeluarkan oleh guru beserta siswa di sekolah-sekolah di Indonesia, terlihat bahwa kompetensi guru di sekolah masih belum memadai. Dalam hal ini, pihak pengelola sekolah pun memiliki pemikiran yang sama dengan hasil penelitian tersebut. Mereka mengakui adanya kelemahan dalam mengajarkan materi yang akan diterapkan kepada siswa. Dalam situasi seperti ini, pihak pengelola sekolah yang menyadari adanya kekurangan dalam hal kompetensi guru, memutuskan untuk menggunakan metode pembelajaran strategis yang akan membantu guru dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Strategi pembelajaran adalah suatu kumpulan langkah-langkah yang disusun untuk memaksimalkan proses belajar mengajar. Pada saat ini, tentu saja, perlu diakui bahwa strategi ini adalah suatu yang sangat penting bagi keberhasilan sebuah proses belajar mengajar. Strategi pembelajaran memiliki beberapa manfaat yang sangat penting, antara lain Meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa yang dihasilkan dalam kreativitas guru dalam membuat rencana proses belajar motivasi guru dalam memperoleh hasil belajar yang motivasi siswa untuk belajar mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran adalah Tujuan pembelajaran, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran,Kondisi siswa, yaitu kondisi yang memungkinkan siswa dapat menerima tujuan pembelajaran,Kondisi guru, yaitu kondisi yang memungkinkan guru dalam mengajar dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Macam-Macam Strategi pembelajaran Secara garis besar strategi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga yaitu Strategi pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran yang berpusat pada hasil pembelajaran. Penelitian merumuskan bahwa strategi berpusat pada siswa merupakan pilihan yang tepat karena strategi ini akan memberdayakan siswa dan akan memfasilitasi siswa untuk selalu berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya. Contoh Strategi Pembelajaran Pendidik sering menggunakan taktik pembelajaran berikut dalam berbagai pengaturan Siswa Bermain Peran Pendekatan ini digunakan agar siswa dapat memerankan karakter. Misalnya, guru dapat memberikan contoh peran yang akan dimainkan dalam jangka waktu tertentu. Siswa dapat belajar meniru karakter orang lain dengan menggunakan contoh ini. Siswa Menuliskan Pengalaman Teknik pembelajaran ini digunakan untuk meningkatkan kreativitas otak anak dalam menulis dan merenungkan situasi menarik atau tragis yang telah terjadi. Akibatnya, siswa dapat mengekspresikan diri melalui tulisan. Siswa diwajibkan membaca nyaring Siswa dapat diundang untuk membacakan pengalaman tertulis mereka di depan kelas setelah menuliskannya. Metode ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan mental siswa. Rasa percaya diri siswa dapat ditingkatkan dengan membaca di depan kelas. Selain itu, siswa lain mungkin memperhatikan apa yang dibaca teman sekelas mereka. Siswa Mencari Informasi Teknik ini dilakukan secara berkelompok, dengan masing-masing kelompok diberikan topik yang berbeda untuk dikerjakan. Informasi harus dicari untuk setiap masalah, baik yang berasal dari internet maupun melalui wawancara dengan para ahli. Ini mengajarkan anak-anak bagaimana berkomunikasi dengan teman sebayanya. Untuk informasi terkini, diskusikan hasil atau konsultasikan solusinya. Siswa Berpartisipasi dalam Debat Di dalam kelas, ada beberapa contoh yang sangat baik dari pendekatan pembelajaran ini. Pendidik dapat membagi murid menjadi dua kelompok, masing-masing dengan sudut pandang yang berbeda atau serangkaian kelebihan dan kekurangan pada masalah yang sama. Argumen dimulai dengan tanggapan dan pembenaran masing-masing kelompok. Taktik ini digunakan untuk memungkinkan siswa melatih keterampilan berbicara mereka. Siswa juga dapat mengungkapkan pemikiran dan kontra-argumen mereka tentang masalah yang mereka hadapi. Bagaimana cara memilih atau menetapkan Strategi Pembelajaran? Dari berbagai pendapat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pembelajaran. Ketika memilih strategi tersebut ada faktor yang perlu diperhatikan seperti tujuan, strategi, maupun sumber belajar. Tujuan tujuan pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dikerjakan oleh guru dan siswa untuk mencapai suatu hasil pembelajaran yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, dalam pembelajaran IPA, tujuan yang harus dicapai adalah menguasai konsep, menguasai aplikasi, dan mampu menguasai teknik dalam rangka mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Kesimpulan Menyusun dan menentukan strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini pun memerlukan kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Penentuan metode pembelajarannya harus melalui berapa pertimbangan matang. Oleh karena itulah, hal ini tidak boleh dianggap remeh sebab dapat menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi siswa melalui pembelajaran. Dicukupkan sekian informasi seputar Strategi Pembelajaran Pengertian, Tujuan, Manfaat, Faktor, Macam, Contoh yang dapat kita paparkan admin berharap Tulisan tersebut bisa memenuhi informasi yang Anda butuhkan.
I1OUt.
  • 70gu2oxdxp.pages.dev/53
  • 70gu2oxdxp.pages.dev/405
  • 70gu2oxdxp.pages.dev/172
  • 70gu2oxdxp.pages.dev/11
  • 70gu2oxdxp.pages.dev/285
  • 70gu2oxdxp.pages.dev/122
  • 70gu2oxdxp.pages.dev/494
  • 70gu2oxdxp.pages.dev/437
  • apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah dilakukan